Hari itu adalah hari yang baru untukku. Yah, untuk pertama
kalinya aku akan meninggalkan kota kelahiranku untuk menimba ilmu di kota lain.
Madura adalah pulau kelahiranku, sebuah desa kecil bernama Kebun, disanalah aku
tinggal dengan orang tua dan saudara-saudaraku. Disinilah aku sekarang Malang.
Ku tak pernah menyangka jika aku akan meneruskan pendidikanku di sini.
Aku diterima di Universitas Negeri Malang (UM), jurusan
Sastra Inggris melalui jalur SNMPTN. Aku diterima di jurusan Sastra Inggris bukan
karena aku pintar berbahasa Inggris, tapi lebih ke keberuntungan. Aku mengikuti
ujian SNMPTN karena aku ingin meneruskan minatku di bidang informatika. Aku
menyukai komputer dan segala sesuatu tentang itu. Maka dari itu, aku ingin
menimba ilmu yang lebih dalam lagi tentang computer. Universitas Brawijaya (UB)
lah tempat dimana aku ingin menimba ilmu itu, sebenarnya dulu aku ingin sekali
belajar di ITS, namun karena sesuatu aku batalkan niatku, dan memilih UB.
Aku mengambil SNMPTN kelas IPC saat itu, walau sebenarnya
aku tidak perlu mengambil IPC karena disekolah aku adalah siswa IPA, tapi
kakakku mengatakan jika aku lebih baik mengambil IPC saja. Karena inilah aku
ada disini sekarang, jurusan sastra Inggis UM merupakan pilihan kedua ku
setelah Informatika UB. Namun tuhan berkehendak lain, aku tidak diterima di UB
namun di UM. Aku bersyukur atas kehendak Tuhan, karena dengan diterimanya aku
di UM, aku dapat membanggakan orang tuaku yang dahulu sempat tidak yakin jika aku
akan diterima di universitas negeri.
Beruntung di kota ini aku tidak sendirian, kakak
kedua-ku juga kuliah di kota ini, namun tidak di kampus yang sama. Dia masuk ke
Universitas Muhammadiah Malang (UMM) karena dulu ia gagal saat megikuti tes
SNMPTN. Selama di Malang dia adalah orang yang paling berjasa membantuku untuk
terbiasa disini. Aku sempat tinggal satu kamar dengannya karena aku belum
menemukan rumah kos pada waktu itu. Sampai akhirnya aku menemukan tempat kos
yang masih memiliki kamar kosong. Yah, walau tak sebagus dan tak semurah tempat
kos milik kakakku, aku tetap harus tinggal dsini, aku tak mau menyusahkan
kakakku terus menerus. Sebuah kamar kecil berukuran 2x2m dan tinggi 2,5m dan
jendela yang hanya berukuran 30x45cm aku tinggal. Kecil bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar